Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT. Saking mulianya, ia dijuluki dengan syahrullah (bulan Allah). Bulan Muharram dinamakan “Syahrullah” (Bulan Allah) sebab Muharram adalah satu-satunya nama bulan dalam kalender Hijriah yang diberikan langsung oleh Allah. Menurut Syekh Jalaluddin As-Suyuthi, bulan ini istimewa karena namanya bernuansa Islami dan belum pernah digunakan pada masa jahiliyah.
Puasa di bulan Muharram adalah puasa terbaik setelah Ramadhan, khususnya pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram (Tasu’a dan Asyura).
Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: [9]: 36). Di bulan ini, dosa dilipatgandakan dan amal saleh diluaskan pahalanya. (Referensi : Syekh Jalaluddin Suyuthi, Ad-Dibaj fi Syarhi Shahih Muslim Ibnil Hajjaj).
Muharram dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk melakukannya.
اللهمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
batas akhir meminum sebelum masuk waktu subuh.
“Barang siapa menulis basmalah di awal bulan Muharram sebanyak 113 kali, niscaya orang yang membawanya beserta keluarga akan diberikan perlindungan, dijauhkan dari segala keburukan (musibah) sepanjang hidupnya.
Menulis 113 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ kali di selembar kertas.
Dilakukan dalam keadaan suci (berwudlu).
Menghadap kiblat.
Menutup aurat.
Tidak berbicara selama menulis.
Menulis bismillah dengan niat untuk menolak bala’, serta agar memperoleh manfaat semata-mata mengharapkan keberkahan ayat Al-Qur’an dan kemuliaan bulan Muharram.
Lorem Ipsum