Delegasi Duta Damai Santri dari Ponpes Khozinatul Ulum turut sukseskan acara Ngaji Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Duta Damai Santri Jawa Tengah dan Pojok Diskusi IPMAFA.
Acara sukses diselenggarakan pada Sabtu, 04 Mei 2024 di Masjid Institut Pesantren Mathali’ul Falah, Pati.
Ngaji Kebangsaan bersama Dosen Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta Dr. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag., mengusung tema Membumikan Cinta : Merajut Persaudaraan dalam Perbedaan. Dihadiri oleh ratusan peserta dari daerah Pati dan sekitarnya. Peserta yang hadir bukan hanya dari kalangan Mahasiswa tapi juga dari kalangan umum.
Dr. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag., atau yang lebih akrab disapa Pak Faiz juga merupakan tokoh publik yang dikenal sebagai sosok yang santai dalam menyampaikan kajian-kajian filsafat.
Narasumber menegaskan untuk sama-sama menata niat terlebih dahulu untuk belajar, melihat betapa luar biasanya seseorang yang berjalan mencari ilmu.
“Dalam kitab Bidayatul Hidayahnya Imam Ghazali menjelaskan jika kita sedang salaka thoriqon atau sedang menempuh jalan untuk belajar itu semua yang ada di sekeliling kita ikut mendo’akan, kata Imam Ghazali bahkan burung yang terbang dan ikan yang berenang turut mendo’akan, sampai para malaikat merendahkan sayapnya untuk menaungi kita”. tutur Pak Faiz
“Betapa mulianya orang yang menempuh jalan untuk belajar. Maka, manfaatkan setiap detik sebagai moment belajar, Insyaallah kita akan ketemu barokahnya ilmu dan barokahnya jalan ilmu”. tambah Pak Faiz memulai materi kajian.
Pada kesempatan ini, narasumber yang akrab disapa Pak Faiz menyampaikan materi tentang Hakikat Cinta yang digolongkan menjadi 3 jenis. Dalam bahasa Yunani 3 jenis cinta itu adalah Eros, Philia, dan Agape kalau dalam bahasa arab setara dengan syahwah, mahabbah dan rohmah.
Eros atau syahwah adalah jenis cinta yang unsurnya romantic, sensual, juga ada unsur keinginan kuat untuk mendapatkan dan memiliki. Fokus cinta jenis ini adalah aku, diriku sendiri.
Jenis cinta yang kedua adalah Mahabbah atau Philia merupakan jenis cinta yang lebih tinggi sebab fokusnya bukan lagi aku tapi dia yang dicintai atau minimal adalah kebersamaan.
Dalam mahabbah ada semangat ingin memberikan yang terbaik bila perlu berkorban untuk yang dicintai. Seperti cinta kepada sesama dan cinta kepada alam adalah bentuk cinta mahabbah.
Ketiga adalah Agape atau Rohmah adalah cinta ilahiyah, ciri utamanya adalah tanpa pamrih dan tanpa syarat. Seperti ikhlas dan hubungan kita kepada Allah.
“Cinta adalah anugerah sekaligus amanah. Cinta itu anugerah sebab yang menghidupkan hati kita adalah Allah. Kita tidak bisa merencanakan cinta kita untuk siapa. Sudah semestinya kita bertanggung jawab atas anugerah yang diberikan oleh Allah sebab itu adalah amanah. Semakin besar anugerah semakin besar amanah yang diberikan”, tandas Pak Faiz.
Dr. Fahrudin Faiz selalu memberikan sudut pandang perihal cinta sebagaimana mestinya, agar kita tidak salah dalam mengimplementasikan anugerah yang seharusnya kita jaga.
Perbedaan yang saat ini selalu terekspost bukan hanya terjadi di dunia nyata tapi juga di dunia maya yang memicu problematika yang semakin besar. Maka yang paling penting selain menebar cinta dengan sesama adalah bagaimana kita bisa memanagement ego dan perbedaan pendapat yang menjadi pemicu perpecahan dan kebencian. (wh/red.)