Dr. H. Nur Ihsan Shaleh, Lc., MA
Kota Asal dan Riwayat Pendidikan
Lahir di Demak, 27 Desember 1982. Menempuh pendidikan MI di Raudlatul Muta’allimin Sidorejo II, melanjutkan sekolah menengah pertama di MTs Fathul Huda Sidorejo I dan kemudian melanjutkan ke jenjang menengah atasnya di MA Mathali’ul Falah Kajen-Pati-Jawa Tengah (2002). Pada tahun 2007, ia menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Syari’ah Islamiyah Universitas Al-Azhar Kairo-Egypt, sebuah fakultas yang nyentrik di zamannya.
Selanjutnya, ia menempuh jenjang s2-nya di Universitas Umm Durman Khartaum-Sudan pada fakultas Syari’ah Islamiyaah dan diselesaikan pada tahun 2009. Tidak berhenti sampai disitu, perjuangannya dalam rangka mencari Nur Ilahi ditapakkan kembali di Negara sejuta para sufi yaitu Sudan dengan menempuh jenjang s3-nya di Universitas Umm Durman Khartaum-Sudan pada fakultas Syari’ah Islamiyaah dan ia dinobatkan sebagai sosok doctor termuda kala itu yang mana ia menyelesaikan pendidikannnya pada tahun 2015.
Aktif Organisasi
Selama di negeri para Nabi, saat lajang ia Aktif di berbagai kelompok organisasi dan kajian ilmiah. Antara lain: Al-Mizân Study Club (2005-2007) dan menjadi Koordinator Al-Mîzân Study Club (2006-2007), Koordinator KMF (keluarga Mathali’ul Falah) Kairo (2005-2006); team kaderisasi KSW (Kelompok Study Walisongo 2005-2006).
Selain itu menjadi anggota Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) PCI-NU Mesir (2006-2007); Sosok ini juga pernah menjadi Kru Buletin Informatika (2004-2005); menjadi wakil ketua SENAT Syari’ah Islamiyah (2004-2005).
Aktif dibidang Literasi
Selama menjadi Mahasiswa, ia mengembangkan bakat tulisnya, sehingga tidak heran jika tulisannya sering nongol di Mass Media Mahasiswa Kairo antara lain di Buletin Informatika (di bawah asuhan ICMI), di Buletin Afkar ( di bawah asuhan PCI-NU Mesir) yang kemudian menjadi kontributor dalam beberapa buku, antara lain: “Mengetuk Pintu Syari’ah” (KSW: 2006), “Geliat Islam Pinggiran; Potret Pergerakan Pemikiran Islam Terpasung” (Al-Mîzân Study Club 2007) dan “Aufklarung Islam; Dialektika Agama, Politik dan Kolonialisme” (Al-Mîzân Study Club 2008).
Ketika di Sudan, ia juga meng-khidmahkan dirinya di bagian LAKPESDAM PCI-NU Sudan (2008-2009), selain dari pada itu, ia juga ikut nimbrung mengasuh pengajian gabungan para diplomat KBRI Sudan, Mahasiswa dan juga para TKI Sudan dalam nama “ Roudhotul Muhibbin” (2007-2009).
Organisasi dalam Negeri
Ketika sosok ini menapakkan kakinya di Negeri tercinta Indonesia Raya, dia langsung didapuk sebagai pengurus NU di bagian Lembaga Bahtsul Masail (2012-2017) dan pada tahun selanjutnya tokoh ini masih di angkat di instansi NU di bagian wakil mustasyar NU (2017-2022), selain dari pada itu, eksistensinya juga dimanfaat oleh MUI Blora yang masuk pada pengurus bagian Ketua Komisi Fatwa (2016-2021).
Adapun sekarang ia sibuk di Majlis Khutoba di Masjid Agung Baitun Nur Blora dan ia menjabat sebagai Ketua STAI Khozinatul Ulum Blora dan juga diberi amanah sebagai pengasuh Pondok Pesantren Khozinatul Ulum An-Nawa Blora Jawa Tengah.