Sadar dulu baru bangun mbak… Eh’ bangun dulu jangan lupa sadar,,, wkwkwk..
Sudah menjadi tradisi bagi setiap santri mempunyai gayung masing-masing untuk tempat alat mandi. Beda lagi dengan Minah, gayung satu ia gunakan berbagi bersama dengan Wati di karenakan gayung Wati hilang.
Pada sore hari, ketika Minah keluar dari kamar mandi ternyata gayung yang dia pakai sudah ditunggu oleh Wati, dan Minah langsung menyerahkannya. Tetapi si Minah mengambil sikat gigi dan sedikit pasta gigi untuk gosok gigi terlebih dahulu.
Setelah gosok gigi, ia bingung mau menaruh sikatnya dimana. Al hasil ia menitipkan sikatnya ke Nuri salah satu teman yang dijumpainya.
Waktu pun berjalan hingga fajar, saat itu para santri bergegas membersihkan diri untuk persiapan sholat subuh berjama’ah.
Begitu juga dengan Minah, setelah diobrak-obrak bangun ia langsung bergegas antri di kamar mandi. Tanpa sadar ia telah gosok gigi, sedangkan waktu itu sikatnya masih di bawa Nuri.
Siang harinya.
Nuri : “Min ini sikatmu, nggak kamu ambil to?”
Minah : Deg…..( loh, aku gosok gigi pakai apa tadi? ) “batinnya”
Spontan Minah langsung mengecek gayungnya. Ternyata di gayunnya hanya ada satu sikat gigi yaitu sikat kotor yang telah digunakan untuk mencuci sepatu kemarin sore.
Minah : “astagfirullah kesalahan apa yang saya perbuat” .