Mengagungkan bulan Maulid Nabi, dengan Membaca sirah Nabi dalam Bacaan Maulid Al Barzanji

Pintu gerbang Rabiul awwal telah terbuka, pintu maulidpun telah tiba, mari sambut karena cinta kepada insan yang terlahir di bulan Rabiul Awwal.

Bagaimana mungkin api neraka membakar hati yang didalamnya terdapat cinta kepada baginda Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam.

Habib Umar bin Hafidz mengatakan saat memasuki bulan Rabiul Awwal dapat kita awali dengan niat sebagaimana niatnya para Masyayikh, dan salafus shalihin, niat membaca sirah Rasulullah SAW, niat meneladani Rasulullah SAW dzohir dan batin, serta niat memperbanyak niat shalawat kepada Rasulullah SAW

Salah satu keutamaan Rabiul Awal Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah dianjurkan memperbanyak membaca shalawat. Dari definisi ini dapat dipahami bahwa kegiatan yang dilakukan pada moment hari kelahiran Nabi Saw berwujud amalan-amalan ibadah yang bersifat mutlak. Seperti melakukan pembacaan dan pengkajian tentang sirah Rasululullah melalui pembacaan syair-syair yang tertulis dalam kitab-kitab Maulid seperti al-Barzanji

Al Barzanji merupakan kitab yang berisikan tentang kisah perjalanan, pujian-pujian, dan doa untuk Rasulullah SAW. Al Barzanji biasanya dilantunkan dalam bentuk nada pada beberapa momen tertentu seperti Maulid Nabi. Berikut ini bacaan Al Barzanji lengkap dengan terjemahnya yang kami kutib dari kitab karya Abu Ahmad Najieh.

 

الْجَـنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِّمَنْ يُصَـلِّى وَيُسَـلِّمُ وَيُبَارِكْ عَلَيْهِ

بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِـيْمِ

أَبْتَـدِئُ ألإمْلاَءَ بِاسْمِ الذَّاتِ العَـلِيَّةِ ۞ مُسْـتَدِرًّا فَيْضَ البَرَكَاتِ عَلَى مَا اَنَا لَه وَاَوْلاَه ۞ وَاُثَنِّى بِحَمْدٍ مَّوَارِدُه سَائِغَـةٌ هَنِـيَّةِ ۞ مُمْتَطِأً مِّنَ الشُّكُرِ الْجَمِيلِ مَـطَايَاهُ ۞ وَاُصَلِّىْ وَاُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّـقَدُّمِ وَالأَوَّلِيَّةِ ۞ اَلْمُنْتَقِلِ فِى الْغُرَرِ الْكَرَيْمَةِ وَالْجِـبَاهِ ۞ وَاَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّـبَوِيَّةَ ۞ وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالأَتْـبَاعَ وَمَنْ وَّالاَهُ ۞ وَاسْـتَجْدِيْهِ هِـدَايَةً لِّسُـلُوْكِ السُّـبُلِ الْوَضِيْحَةِ الْجَـلِيَّةِ ۞ وَحِفْظًا مِّنَ الْغَوَيَةِ فِى خِطَطِ الْخَطَإِوَخُـطَاهُ۞ وَاَنْشُرُ مِنْ قِصًّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِىِّ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيّـَةً ۞ نَاظِمًا مِّنَ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِحُ بِخُـلاَهُ۞ وَاَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللهِ تَعَالَى وَقُوَّتِه الْقَوِيَّةِ ۞ فَاِنَّـه لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ اِلاَّ بِا للهِ ۞

“Surga dan segala kenikmatan didalamnya adalah kebahagiaan bagi orang-orang yang mendoakan sholawat dan salam serta memohon berkat kepadanya (Nabi Muhammad SAW).”

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi maha penyayang.

Saya mulai penulisan kitab ( kisah Maulid Nabi) ini dengan menyebut nama Allah yang Maha Agung, seraya memohon limpahan berkah atas apa yang telah diberikan-Nya.

Dan juga saya memanjatkan puja dan puji, dengan pujian yang tak ada henti-hentinya.

Dan seraya mempersembahkan sedalam-dalamnya rasa syukur yang baik.

Dan saya mengucapkan shalawat dan salam atas Nur (Muhammad) yang bersifat mendahului dan mngawali.

Nur yang senantiasa berpindah-pindah dari dahi ke dahi para leluhurnya, orang-orang yang terkemuka.

Dan saya memohon keridhaan Allah Ta’ala, khusus bagi para keluarga nabi yang suci.

Dan semoga melimpah ruah pula kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mencintainya.

Dan saya memohon hidayah, agar kita semua dapat menempuh jalan yang sudah jelas dan terang.

Dan saya memohon perlindungan, agar terpelihara dari kesalahan -kesalahan dalam penulisan kisa ini.

Dan saya beberkan kisah maulid Nabi dengan cara yang elok dan indah.

Sambil merangkai untaian nasab mulia yang terasa manis bagi para pendengarnya.

Kemudian, saya memohon pertolongan kepada Allah, dengan segala daya dan kekuatan dari Allah Ta’ala.

Karena tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.