khozinatululum.com – Blora, 2 Maret 2024. Khozinatul Ulum adalah Pesantren yang didirikan oleh H M Djaiz Ma’sum pada tahun 1981 M, diasuh oleh menantunya yang berasal dari Jepara bernama Kiai Muharror Ali beserta istrinya Ny H Umi Hani’. Seperti tradisi pesantren pada umumnya, pesantren Khozinatul Ulum juga memiliki agenda tahunan yaitu Haflah Khotmil Qur’an wa Haul Masyayikh al-Magfurilahum setiap tahunnya.
Pada tahun ini pesantren Khozinatul Ulum menghadirkan pembicara pada acara puncak pengajian umum dari Jakarta, yaitu Kiai Zulfa Mustofa dan Kiai Abdul Qoyyum Mansur dari Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Pada sambutannya, kiai Muharror Ali menyampaikan jumlah peserta khataman pada tahun ini sebanyak 296 santriwan dan santriwati yang terdiri dari berbagai kelas khataman mulai dari Hafalan surat ad-Duha, Juz 30, Bin Nadzri, hingga hafalah 30 Juz. Secara lengkap rangkaian acara haflah akhirusannah dapat dilihat pada youtube khozin tv.
Selain itu, kiai Muharror juga menceritakan sejarah berdirinya pesantren yang awalnya tidak diketahuinya. Al kisah, tahun pertama pernikahanya yaitu pada tahun 1980 M, ayah mertuanya H M Djaiz Ma’sum memulai membangun masjid, rumah, dilanjutkan dua kelas (gotakan) kecil. Singkatnya pada tahun 1981 peresmian dilakukan dengan mengundang Kiai Yasin Yusuf dari Blitar, Jawa Timur. Pada saat itulah Kiai Muharror baru mengetahui tujuan dari pembangunan gedung-gedung tersebut.
Setelah itu, kiai Muharror bersama kiai Syahid Efendi diminta untuk sowan kepada kiai Abdul Hamid Pasuruan, Jawa Timur untuk meminta barokah dan restu pendirian pesantren. Pada akhirnya, tahun 1981 itulah perjuangan kiai Muharror beserta istrinya dimulai.
Hingga sekarang pesantren Khozinatul Ulum menjelma menjadi pusat pendidikan keislaman terbesar di wilayah Blora, dari mulai tingkat bawah sampai atas, dari formal maupun non formal, seperti sistem sorogan hingga bandongan, dari Paud hingga perguruan tinggi ada semua di pesantren ini.
Selanjutnya, dalam acara puncak pengajian umum Kiai Zulfa Mustofa yang sekaligus menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Waktum PBNU) memberikan sebuah kenang-kenangan untuk pesantren yang memiliki arti gudangnya berbagai ilmu ini. Sebuah syair dengan Bahru al-Kamil, diberikan atas rasa cinta Kiai Zulfa kepada santri, alumni, wali santri dan terkhusus pengasuh pesantren Khozinatul Ulum Kiai Muharror Ali. Syair ini berbunyi:
يَا مَنْ تَرَبَّى وَالْقُرَانُ يُرَتَّلُ ۞ حَصَلَت۫ بِحُبِّكَ بُغْيَةٌ وَمَطَامِحُ
اِنَّ الْحَبِيْبَ لَفِيْ الْفُؤَادِ وَاِنَّمَا ۞ حُبُّ الْمُحَرَّرِ فِيْ الْقُلُوْبِ قَرَاحُ
وَكَفَى بِنَا وَخَزِيْنَةٌ سَنَدًا وَقَدْ ۞ كَانَ الَّذِي يُعْطِيْهِ عِلْمًا يُمْدَحُ
(bahar kamil) بحر الكامل
٢٢ شعبان ١٤٤٥ ه
Artinya:
Wahai orang yang mendidik santrinya dan karenanya al-Qur’an dibaca tartil oleh para santri ۞ menjadi hasil dan cita-cita mereka dan segala keinginannya
Sesungguhnya orang yang dicintai itu sungguh ada didalam hati kita ۞ akan tetapi mencintai Syaikhina Muharror di hati kami adalah kecintaan yang sangat jernih
Cukuplah bagi kami dengan keberadaan Pondok Pesantren Khozinatul Ulum untuk mendapatkan sanad keilmuan yang jelas ۞ Insyallah para santri ilmunya akan bermanfaat di masyarakat
Oleh : Ahmad Muwafi Nur Hasan (Alumni Ponpes Khozinatul Ulum)