Pada Selasa (15/3) PAUD An-Nawa Khozinatul Ulum telah mengadakan peringatan isra’ mi’raj. Peringatan tersebut telah menjadi agenda tahunan bahkan masuk dalam kalender pendidikan PAUD, yakni sebagai Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Kegiatan yang berlangsung di gedung PAUD tersebut diawali dengan ice breaking yang dipimpin oleh Umi Ikfi Arina Manasikana.
Lalu dilanjutkan story telling tentang isra’ mi’raj nabi Muhammad, yang dibawakan oleh Umi Mudrika Zaim. Ia menceritakan perjalanan isra’ nabi yang dimulai dari masjidil Harom, lalu dilanjutkan perjalanan menuju masjidil Aqsha, setelah itu dilanjutkan perjalanan menuju sidratul muntaha. Sesekali U mi Zaim melemparkan pertanyaan ringan kepada para murid tentang naik apakah nabi saat naik ke sidratul muntahai hingga apa hasil dari isra’ mi’raj nabi itu sendiri. “Jadi tujuan diadakannya perayaan isra’ mi’raj ini adalah mengenalkan kepada anak-anak agar mereka tahu bagaimana perjalanan nabi hingga mendapat perintah shalat, dengan pengetahuan adanya proses perintah sholat tersebut kita secara tidak langsung juga mengajarkan ke-fardhu-an sholat lima waktu dalam sehari semalam” ujar Umi Zaim.
Story telling tentang isra’ mi’raj diikuti dengan cerita tentan katak dan siput, cerita tersebut adalah karya Umi Zaim sendiri, menceritakan tentang katak yang sedikit mengolok siput yang mempunyai pergerakan lamban. Tentu saja siput merasa insecure dengan keadaan dirinya. Ia memandang katak bisa bergerak bebas dengan kakinya untuk melompat mencari makanan ataupun lari dari kejaran lawan. Namun, suatu hari ada elang yang mencari mangsa, siput sudah masuk di cangkangnya, otomatis elang tidak dapat memangsa siput, lalu memangsa katak. Dari kisah ini, anak-anak diajari untuk tidak perlu membandingkan diri dengan kelebihan orang lain dan selalu bersyukur dengan apapun yang Allah berikan kepada diri mereka.
Selain menggunakan metode cerita, para guru juga mengajak anak-anak menonton viedo penguatan karakter. Yaitu video tentang kejujuran. Tujuan menonton bareng lagi-lagi untuk mengajarkan karakter kejujuran dalam diri anak-anak PAUD. Memang visi PAUD An-Nawa sendiri sejak mulai didirikannya adalah sebagai sekolahan yang membangun karakter untuk muridnya, bukan hanya mencetak anak yang cerdas secara intelektual saja namun juga secara karakter. Di tengah nonton video juga disisipi bernyanyi lagu sifat-sifat nabi.
“Kita juga menggunakan cara nonton video di samping mengikuti perkembangan zaman, anak-anak juga lebih senang. Selain itu kita para guru juga lebih efisien untuk mengenalkan nama-nama hewan di video, karena kalau dengan metode cerita kita akan kuwalahan untuk ngeprint satu persatu gambar hewan untuk dikenalkan pada anak-anak, tapi kalau pakai video kan tinggal tonton” sambung Umi Zaim.
Perayaan isra’ mi’raj diakhiri dengan makan bersama. Meski perayaan bisa dibilang sederhana, namun banyak makna yang dapat dipetik dari kegiatan tersebut.